Translate

Translate

Translate

Sabtu, 05 Oktober 2013

aku tetaplah aku

Aku bukanlah Siti Khadijah..
Aku juga bukan Aisyah..
Namun aku ingin menjadi seperti mereka, yang begitu tulus mencintai dan mendampingi suami mereka (Rasulullah SAW) dalam berdakwah..

Aku pun bukan Fatimah Azzahra..
Namun aku ingin mencintai jodohku kelak seperti Fatimah mencintai Ali bin Abi Thalib. Cinta tulus tanpa syarat.

Aku bukan anak menteri, pejabat apalagi presiden, yang berlimpah harta.
Aku juga bukan keturunan habib dan kyai, yang berlimpah ilmu agama.
Aku juga bukanlah si genius Einstein, yang berlimpah ilmu pengetahuan.
Dan aku juga bukanlah Lady Diana yg dikaruniakan kecantikan rupa.

Aku hanyalah aku.
Wanita yang jauh dari kata sempurna dan matang secara harta, agama, kecerdasan dan rupa.

Dan dibalik semua itu aku tetaplah aku.
Karena :
Aku bersedia mendampingimu, mencintaimu dan menjagamu sepenuh hati sampai Allah SWT memisahkan kita.
Dan
Aku bersedia menjadi istri yang sholehah dan menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak, dibawah bimbinganmu wahai imamku.
Aku berjanji akan menuruti semua perintahmu, bimbinganmu, dan nasehatmu selama itu masih sesuai dengan perintah pencipta kita, Allah SWT.

Bila suatu saat aku menangis didepanmu dan itu membuatmu sulit, aku mohon maafkan aku, karena aku terlalu perasa.

Bila suatu saat aku berbeda pendapat denganmu, aku mohon maafkan aku, dan tetaplah bimbing aku dengan lembut dalam pelukanmu sampai kita memiliki kesamaan pendapat.

Bila suatu saat nanti aku terlalu menyayangi anak-anak kita sehingga bersikap over protective dan kurang tepat pada mereka, tolong ingatkan aku dengan lembut dan tetap bimbing aku dalam pelukan kasihmu.

Bila suatu saat nanti aku sakit dan tak mampu merawatmu & anak-anak, tolong bersabarlah merawat dan menjagaku, karena aku akan selalu berjuang untuk sembuh demi kamu dan anak-anak kita.

Bila suatu saat nanti aku tua dan tidak menarik lagi, aku mohon janganlah bosan untuk terus mengatakan bahwa aku tetap cantik dan kamu selalu mencintaiku.

Namun bila suatu saat nanti aku tak mampu lagi menjalankan kewajibanku sebagai seorang istri, aku akan mengizinkanmu menikah kembali meski hatiku terluka. Karena aku akan jauh lebih sakit hati lagi bila melihatmu tidak dirawat dan dijaga seperti saat aku sehat dahulu.

Imamku, dimanapun kamu berada saat ini.
Teruslah berjuang dan belajar menjadi imam yang baik ya, aku pun disini berjuang dan belajar untuk menjadi istri yang solehah utkmu.

Imamku yang sudah tercatat di lauhul mahfudz..
Jangan bosan dan lelah mencariku ya. Aku disini selalu menanti kedatanganmu ke hadapan waliku untuk meminangku. Aku takkan pernah bosan menunggu kedatanganmu.

Imamku yang baik..
Jaga dan berikan selalu satu ruang khusus di hatimu untukku ya, karena aku juga akan selalu menjaga dan memberikan 1 ruang vvip di hati ini untukmu ^-^

Imamku, tetap sabar ya sampai Allah SWT mempertemukan dan mempersatukan kita dalam ikatan suci pernikahan dalam islam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar